Pergi Mendengarkan Ceramah
Pukul 2 dini hari, mobil seorang kakek dicegat oleh polisi dan ditanya, hari sudah demikian larut malam ia masih mau ke mana.
"Aku akan pergi mendengarkan sebuah ceramah yang khusus membicarakan dampak buruk mengenai mabuk arak, merokok dan pulang malam terhadap kesehatan." Jawab kakek itu.
Polisi menanya: "Benar ya? Pada waktu ini siapakah yang akan begitu antusias menyampaikan ceramah semacam ini?"
Sang kakek menjawab dengan tegas: "Istriku."
"Aku akan pergi mendengarkan sebuah ceramah yang khusus membicarakan dampak buruk mengenai mabuk arak, merokok dan pulang malam terhadap kesehatan." Jawab kakek itu.
Polisi menanya: "Benar ya? Pada waktu ini siapakah yang akan begitu antusias menyampaikan ceramah semacam ini?"
Sang kakek menjawab dengan tegas: "Istriku."
Pesan Dokter Kepada Pasien Operasi
Setelah
melakukan sebuah operasi sederhana terhadap pasien, aku segera
mengingatkannya: "Sesudah operasi ini, sedikitnya seminggu jangan
melakukan hubungan seks."
"Kamu kedengaran nggak?" pasienku itu berkata kepada suaminya yang berada di sampingnya, "selama seminggu ini janganlah melakukan hubungan seks."
"Aku sudah tentu kedengaran dengan sangat jelas, tapi omongan itu ditujukan kepadamu, bukan kepada diriku."
"Kamu kedengaran nggak?" pasienku itu berkata kepada suaminya yang berada di sampingnya, "selama seminggu ini janganlah melakukan hubungan seks."
"Aku sudah tentu kedengaran dengan sangat jelas, tapi omongan itu ditujukan kepadamu, bukan kepada diriku."
Membeli Obat Sakit Kepala di Apotik
Pada
suatu hari, seorang lelaki berjalan masuk ke sebuah apotik: "Aku
memerlukan obat sakit kepala. Di sini apa ada dijual?" tanyanya.
Apoteker apotik mengambil sebuah botol dari rak obat, kemudian meletakkan botol itu di bawah hidung lelaki tersebut, lalu dengan cekatan mencabut sumbatnya.
Bau obat itu kerasnya bukan main, sampai air mata lelaki itu tak tahan mengalir keluar menyusuri kedua pipinya. "Apa yang sedang kamu perbuat?" katanya dengan marah begitu napasnya merasa agak lega.
"Tapi obat ini bisa membuat sakit kepalamu baikan sedikit, bukan?" kata si apoteker.
"Bukan!" kata lelaki itu, "Yang sakit kepala adalah istriku, bukan diriku!"
Apoteker apotik mengambil sebuah botol dari rak obat, kemudian meletakkan botol itu di bawah hidung lelaki tersebut, lalu dengan cekatan mencabut sumbatnya.
Bau obat itu kerasnya bukan main, sampai air mata lelaki itu tak tahan mengalir keluar menyusuri kedua pipinya. "Apa yang sedang kamu perbuat?" katanya dengan marah begitu napasnya merasa agak lega.
"Tapi obat ini bisa membuat sakit kepalamu baikan sedikit, bukan?" kata si apoteker.
"Bukan!" kata lelaki itu, "Yang sakit kepala adalah istriku, bukan diriku!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar